Perekonomian kita saat ini masih sangat bergantung pada sistem linear, buat-pakai-buang. Artinya, bahan mentah dikumpulkan dan diubah menjadi produk yang digunakan sampai akhirnya dibuang sebagai sampah. Nilai tercipta dalam sistem ekonomi ini dengan memproduksi dan menjual sebanyak mungkin produk.
Kita mengharapkan adanya pendekatan sirkular di dalam perekonomian kita. Di Indonesia, pendekatan sirkular terdiri dari 5R (Reduce, Reuse, Recycle, Refurbish, Renew). Nilai tercipta dalam sistem ekonomi ini dengan memperpanjang siklus hidup dari setiap produk, sehingga tidak ada material yang berakhir di TPA.
Pendekatan ekonomi sirkular yang didasari dari 3R (Reduce, Reuse, Recycle) yang selanjutnya berkembang menjadi 5R, dan kerangka terbaru telah mencapai 9R.
Landasan dari ekonomi sirkular adalah perubahan sistemik, yang dimulai dari “memikirkan kembali” cara-cara untuk memperpanjang masa pakai dan siklus hidup dari suatu material dan produk. Serta benar-benar menghalangi sampah untuk berakhir di TPA. Ini hanya dapat terjadi dengan kerjasama dari produsen, konsumen, pemerintah, dan aktor masyarakat lainnya sebagai pelaksana pembangunan berkelanjutan.
Acara tahunan Indonesia Circular Economy Forum yang mengangkat tema berbeda setiap tahunnya sesuai dengan perkembangan ekonomi sirkular di Indonesia
Kegiatan kolaboratif yang mendukung transisi ekonomi Indonesia ke arah yang lebih sirkular
Sebuah platform di mana orang-orang dari berbagai institusi dapat mempelajari lebih dalam mengenai ekonomi sirkular (sedang dikembangkan)