Grace Desoe, Mathew Perry, dan Yi Peng Sampah plastik adalah masalah lingkungan yang signifikan di Indonesia, yang berdampak besar di seluruh negeri. Indonesia berada di urutan kedua setelah China sebagai penyumbang polusi plastik laut terbesar di dunia. Empat sungainya – Brantas, Solo, Serayu dan Progo – masuk dalam daftar sungai terkotor di dunia, membawa sampah terbanyak ke lautan kita. Laporan Forum Ekonomi Dunia 2016 memperkirakan akan ada lebih banyak plastik di lautan daripada ikan pada tahun 2050. Para ahli sepakat bahwa diperlukan pergeseran global menuju ‘ekonomi sirkular’; salah satu yang bertujuan untuk menghilangkan pemborosan dan mendorong penggunaan dan penggunaan kembali sumber daya secara terus-menerus. Pada bulan September 2018, pemerintah Indonesia mengumumkan rencananya untuk berada di garis depan perubahan global menuju model pengelolaan sampah sirkular dan untuk mengurangi sampah plastik laut hingga 70 persen pada tahun 2025.
